Dalam lirik ini, aku ingin membagi filosofiku tentang hujan kepadamu gan.
Menurutku manusia adalah mahluk yang tidak pernah puas, plin-plan dan lucu. Kenapa? Sebagai bahan rujukan untuk menilainya mungkin cukup kita gunakan cuaca.
Ketika langit di luar sana panas dan terik, sering aku mendengar keluhan seperti ini “wah panas banget sih, moga-moga aja ntar ujan, turunin ujan dunk, pliss….” (agak mendramatisir). Hehehehe….
Kemudian berbeda posisi bila diluar sana langit sedang menyiram bumi dengan air hujan, ada saja orang yang mengeluh
seperti ini “ wah kok hujan sih, jangan hujan dulu dunk, ntar bisa banjir nih…..”
Trus mahluk bernama manusia ini sebenarnya maunya apa toh? Panas rewel, hujan rewel. Hmm, mungkin mereka tidak akan mengeluh kalau sudah kembali ke asalnya (agak serem.com). Wkwkwkwk.
Aku sangat menghargai adanya hujan, hujan adalah berkah bagiku, berkah dari langit. Bayangkan kalau bumi dimana kamu berpijak tidak turun hujan selama 1 tahun, 2 tahun atau bahkan mungkin 5 tahun. Kira-kira apakah kehidupan disana masih tetap sama?
Hujan adalah proses gaib bagiku. Hujan memberikan kehidupan di bumi, karena setauku mahluk hidup terutama manusia tidak akan bisa hidup tanpa air. Meski terkadang hujan bisa membawa bencana seperti banjir, itu sebenarnya terjadi karena ulah manusia juga. Hal ini tidak perlu aku paparkan besgan juga mengerti kan.
Namun kini, hujan sudah enggan bersahabat dengan manusia, sudah sukar untuk diprediksi kedatangannya. Bahkan antara musim hujan dan kemaraupun kini sudah amburadul jadwalnya. Entah mengapa, namun banyak ilmuwan yang menyatakan kalau ini akibat pemanasan global. Lagi-lagi ini juga karena ulah manusia. Huft, dasar manusia (geje.com)
Kalau menurutmu apakah arti hujan?
Yah pasti kamu punya pendapat lain…..
Anyway, we can’t live without it……..
Islam adalah agama yang sempurna yang mengatur segala urusan manusia , di antara hal yang diatur oleh Islam adalah bagaimana sikap seorang muslim dalam menghadapi hujan. Rasulullah shallahu ‘alaihi wasallam telah mencontohkan kepada umatnya bagaiman sikap dan cara menghadapi hujan. Sesungguhnya termasuk hal yang disyariatkan ketika turun hujan, adalah mengikuti petunjuk Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, dan di antara petunjuk beliau adalah sebagai berikut:
1.Menyengaja diri kita agar terkena hujan, dan membuka sebagian pakaian kita agar terkena sebagian dari air hujan. Berdasarkan hadits yang diriwayatkan oleh Imam Muslim:
عن أنس رضي الله عنه قال: ( أصابنا ونحن مع رسول الله صلى الله عليه وسلم مطر، قال: فحسر رسول الله صلى الله عليه وسلم ثوبه حتى أصابه من المطر. فقلنا: يا رسول الله لم صنعت هذا؟ قال: لأنه حديث عهد بربه تعالى) رواه مسلم
“Dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu berkata:”Kami bersama Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam tertimpa hujan, maka Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam membuka pakaian beliau sampai (tubuh beliau) terkena sebagian air hujan.”Maka kami berkata:”Ya Rasulullah, kenapa anda melakukan hal itu?” Beliau menjawab:”Karena sesungguhnya dia (hujan) adalah baru dari Rabbnya Subhanahu wa Ta’ala .” (HR. Imam Muslim)
Maksud dari sabda beliau shallallahu ‘alaihi wasallam لأنه حديث عهد بربه تعالىkarena sesungguhnya dia (hujan) adalah baru dari Rabbnya adalah bahwasanya hujan itu diciptakan oleh Allah ketika turun, itu berarti hujan itu adalah rahmat dari Allah karena dekatnya antara waktu penciptaannya dengan waktu turunnya. Oleh sebab itu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam mengaharap berkah dari Allah dengan turunnya hujan itu. Hal itu sebagaimana penjelasan para ulama terhadap hadits tersebut di dalam syarah shahih Muslim. Wallahu A‘lam
2.Mengucapkan dzikir atau doa ketika turun hujan, sebagaimana yang dicontohkan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam ketika turun hujan beliau mengusapkan:
( مُطِرْنَا ِبفَضْلِ اللهِ وَرَحْمِتِهِ )
“Kami dikaruniai hujan karena kemurahan Allah dan rahmat-Nya”
Sebagaimana terdapat dalam hadits riwayat Imam Bukhari dari sahabat Zaid bin Khalid radhiyallahu ‘anhu
Dan juga beliau mengucapkan doa:
( اَللّهُمَّ صَيِّباً نَافِعاً)
“Ya Allah jadikanlah (hujan ini) hujan yang bermanfaat.”
Sebagaimana hadits shahih dari ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha diriwayatkan oleh Imam Bukhari rahimahullah.
3.Termasuk hal yang disyariatkan ketika turun hujan adalah memperbanyak doa, karena saat itu adalah waktu dikabulkannya doa. Sebagaimana hadits yang diriwayatkan oleh al-Hakim dan dishahihkan oleh beliau.
4. Termasuk hal yang disyariatkan pula, apabila banyak turun hujan dan ditakutkan akan membawa bahaya, hendaknya mengucapkan:
( اللهم حوالينا ولا علينا اللهم على الآكام والظراب و بطون الأودية ومنابت الشجر ) رواه البخاري ومسلم .
“Ya Allah (turunkan hujannya) di sekitar kami, jangan di atas kami,(akan tetapi) Ya Allah (turunkan hujannya) di atas pebukitan, lembah dan tempat-tempat yang banyak pohonnya.”(HR.Bukhari dan Muslim)
Dan tidak ada riwayat dari Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam tentang bacaan doa yang diucapkan ketika terjadi kilat atau petir. Akan tetapi ada riwayat dari Ibnu Zubair bahwa beliau (Ibnu Zubair) apabila mendengar petir, beliau menghentikan pembicaraan lalu mengucapkan:
سبحان الذي يسبح الرعد بحمده والملائكة من خيفته ” )رواه الإمام مالك بإسناد صحيح
“Maha Suci Allah, yang petir petir dan para Malaikat bertasbih dengan pujiaan-Nya, karena takut kepada_nya (Allah).”(Diriwayatkan oleh Imam Malik dalam Muwatha dengan sanad yang shahih)
Dan juga dari Ibnu Umar radhiyallahu ‘anhuma, bahwa beliau (Ibnu Umar) apabila mendengar petir beliau mengucapkan:
اللهم لا تقتلنا بغضبك ولا تهلكنا بعذابك وعافنا بعد ذلك” )أخرجه الإمام أحمد والترمذي
“Ya Allah, janganlah Engkau membunuh kami dengan kemurkaan-Mu, dan janganlah Engkau membinasakan kami dengan azab-Mu, dan ampunilah kami setelahnya.”(Diriwayatkan oleh Imam Ahmad dan Imam Tirmidzi)
Beliau berdoa denag doa itu karena beliau mengetahui bahwasanya Allah Subhanahu wa Ta’ala telah membinasakan beberapa kaum terdahulu dengan petir dan hujan
اللهم صل و سلم و بارك على نبينا محمد
Sumber: Diterjemahkan dari”Maa Yusra’ ‘Inda Nuzul al-Ghaitts” dari www. almoshaiqeh.com. situs resmi Syaikh Khalid bin Ali al-Musyaiqih.oelh Abu Yusuf Sujono
http://alsofwah.or.id/?pilih=lihathadits&id=181
1.Menyengaja diri kita agar terkena hujan, dan membuka sebagian pakaian kita agar terkena sebagian dari air hujan. Berdasarkan hadits yang diriwayatkan oleh Imam Muslim:
عن أنس رضي الله عنه قال: ( أصابنا ونحن مع رسول الله صلى الله عليه وسلم مطر، قال: فحسر رسول الله صلى الله عليه وسلم ثوبه حتى أصابه من المطر. فقلنا: يا رسول الله لم صنعت هذا؟ قال: لأنه حديث عهد بربه تعالى) رواه مسلم
“Dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu berkata:”Kami bersama Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam tertimpa hujan, maka Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam membuka pakaian beliau sampai (tubuh beliau) terkena sebagian air hujan.”Maka kami berkata:”Ya Rasulullah, kenapa anda melakukan hal itu?” Beliau menjawab:”Karena sesungguhnya dia (hujan) adalah baru dari Rabbnya Subhanahu wa Ta’ala .” (HR. Imam Muslim)
Maksud dari sabda beliau shallallahu ‘alaihi wasallam لأنه حديث عهد بربه تعالىkarena sesungguhnya dia (hujan) adalah baru dari Rabbnya adalah bahwasanya hujan itu diciptakan oleh Allah ketika turun, itu berarti hujan itu adalah rahmat dari Allah karena dekatnya antara waktu penciptaannya dengan waktu turunnya. Oleh sebab itu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam mengaharap berkah dari Allah dengan turunnya hujan itu. Hal itu sebagaimana penjelasan para ulama terhadap hadits tersebut di dalam syarah shahih Muslim. Wallahu A‘lam
2.Mengucapkan dzikir atau doa ketika turun hujan, sebagaimana yang dicontohkan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam ketika turun hujan beliau mengusapkan:
( مُطِرْنَا ِبفَضْلِ اللهِ وَرَحْمِتِهِ )
“Kami dikaruniai hujan karena kemurahan Allah dan rahmat-Nya”
Sebagaimana terdapat dalam hadits riwayat Imam Bukhari dari sahabat Zaid bin Khalid radhiyallahu ‘anhu
Dan juga beliau mengucapkan doa:
( اَللّهُمَّ صَيِّباً نَافِعاً)
“Ya Allah jadikanlah (hujan ini) hujan yang bermanfaat.”
Sebagaimana hadits shahih dari ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha diriwayatkan oleh Imam Bukhari rahimahullah.
3.Termasuk hal yang disyariatkan ketika turun hujan adalah memperbanyak doa, karena saat itu adalah waktu dikabulkannya doa. Sebagaimana hadits yang diriwayatkan oleh al-Hakim dan dishahihkan oleh beliau.
4. Termasuk hal yang disyariatkan pula, apabila banyak turun hujan dan ditakutkan akan membawa bahaya, hendaknya mengucapkan:
( اللهم حوالينا ولا علينا اللهم على الآكام والظراب و بطون الأودية ومنابت الشجر ) رواه البخاري ومسلم .
“Ya Allah (turunkan hujannya) di sekitar kami, jangan di atas kami,(akan tetapi) Ya Allah (turunkan hujannya) di atas pebukitan, lembah dan tempat-tempat yang banyak pohonnya.”(HR.Bukhari dan Muslim)
Dan tidak ada riwayat dari Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam tentang bacaan doa yang diucapkan ketika terjadi kilat atau petir. Akan tetapi ada riwayat dari Ibnu Zubair bahwa beliau (Ibnu Zubair) apabila mendengar petir, beliau menghentikan pembicaraan lalu mengucapkan:
سبحان الذي يسبح الرعد بحمده والملائكة من خيفته ” )رواه الإمام مالك بإسناد صحيح
“Maha Suci Allah, yang petir petir dan para Malaikat bertasbih dengan pujiaan-Nya, karena takut kepada_nya (Allah).”(Diriwayatkan oleh Imam Malik dalam Muwatha dengan sanad yang shahih)
Dan juga dari Ibnu Umar radhiyallahu ‘anhuma, bahwa beliau (Ibnu Umar) apabila mendengar petir beliau mengucapkan:
اللهم لا تقتلنا بغضبك ولا تهلكنا بعذابك وعافنا بعد ذلك” )أخرجه الإمام أحمد والترمذي
“Ya Allah, janganlah Engkau membunuh kami dengan kemurkaan-Mu, dan janganlah Engkau membinasakan kami dengan azab-Mu, dan ampunilah kami setelahnya.”(Diriwayatkan oleh Imam Ahmad dan Imam Tirmidzi)
Beliau berdoa denag doa itu karena beliau mengetahui bahwasanya Allah Subhanahu wa Ta’ala telah membinasakan beberapa kaum terdahulu dengan petir dan hujan
اللهم صل و سلم و بارك على نبينا محمد
Sumber: Diterjemahkan dari”Maa Yusra’ ‘Inda Nuzul al-Ghaitts” dari www. almoshaiqeh.com. situs resmi Syaikh Khalid bin Ali al-Musyaiqih.oelh Abu Yusuf Sujono
http://alsofwah.or.id/?pilih=lihathadits&id=181
0 komentar:
Posting Komentar