berjilbab itu cantik

Minggu, 28 November 2010

Sobat muda muslim, ngomongin soal kecantikan (dan juga) kegantengan seperti nggak ada abisnya. Makin dibahas makin seneng. Kian dipikirin kian bikin nggak enak tidur. Soalnya makin kepikiran. Dirasa-rasa pun, malah kian terasa. Apalagi bila lingkungan juga ngomporin van manas-manasin, pasti tambah bikin jadi beban kalo nggak sesuai dengan kriteria cantik atau ganteng yang berlaku di tengah masyarakat kita saat ini. Streslah kita dibuatnya.
Jika opini masyarakat sekarang menganggap bahwa wajah berjerawat adalah bagian dari sebuah “aib” yang bisa membuat wanita tidak cantik,
maka mereka yang termakan opini itu berusaha menutupi wajah dengan berbagai kosmetik agar terlihat mulus kulit wajahnya. Opini yang berkembang saat ini pun menyebutkan bahwa wanita yang berkulit mulus saja belum sepenuhnya cantik bila kulitnya tidak putih. Maka, rame-rame pula para akhwat rela mengeluarkan duit puluhan ribu rupiah untuk “mengamplas” kulitnya dengan kosmetik tertentu agar terlihat lebih bersih. Tujuan mulianya, biar disebut berkulit putih dan itu menjadikan dirinya bisa membeli status bahwa dia memang cantik sesuai kriteria masyarakat saat ini.
Nah, bagaimana dengan wanita muslimah yang berjilbab? Kalo berdasarkan hitung-hitungan logika kebanyakan masyarakat sekarang, hampir bisa dipastikan bahwa mereka itu tidak tampil cantik. Karena apa? Karena ia tidak bisa menampilkan sisi sex appeal dan kecantikannya. Maklum saja sodara-sodara, wanita berjilbab yang jelas aturan mainnya nggak bakalan terlihat bagian lekuk tubuh seksinya. Soalnya kan pake jilbab yang panjang, longgar, dan tebal. Udah gitu rambutnya juga ditutupi kain kerudung. Jadi nggak bakalan kelihatan kan? Padahal saat ini, wanita berambut panjang, hitam, berkilau dan lurus jadi ikon kecantikan. Begitu pula dengan tubuh langsing, padat dan berisi akan diidentikan sebagai wanita cantik. Kalo pake jilbab, mana bisa dilihat? Iya kan?
Jadi kesimpulannya menurut ukuran masyarakat kapitalis saat ini, wanita berjilbab itu tidak cantik. Tidak menarik. Tidak sesuai tuntutan jaman. Itu artinya pula dengan semena-mena menyematkan label bahwa wanita berjilbab nggak bisa hidup di lingkungan saat ini. Kalo nekat, siap-siaplah dapat label nggak konek alias tulalit ama aturan pergaulan dunia yang udah mendarah-daging dan berurat akar ini. Hmm... kamu protes dong? Sabar dulu. Kita belum sampe ke persoalan inti.

0 komentar:

Posting Komentar