Cinta kepada Ortu

Kamis, 16 Juni 2011


Cinta Kepada Orang Tua
وَوَصَّيْنَا الْإِنسَانَ بِوَالِدَيْهِ حَمَلَتْهُ أُمُّهُ وَهْناً عَلَى وَهْنٍ وَفِصَالُهُ فِي عَامَيْنِ أَنِ اشْكُرْ لِي وَلِوَالِدَيْكَ إِلَيَّ الْمَصِيرُ
“Dan kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada kedua orang ibu-bapaknya, ibunya telah mengandungnya dalam keadaan yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada kedua orang ibu-bapakmu, hanya kepada-Ku lah kembalimu.”{QS Luqman (31):14}
Bersyukurlah bila orang tua kita masih ada dalam ikatan keluarga kita. Jika ayah dan ibu masih ada, kita bisa bercanda, curhat,  ngobrol-ngobrol dan memecahkan masalah secara bersama-sama. Tanpa kita sadari,  ternyata kita banyak belajar tentang kehidupan dari mereka. Namun sayangnya, banyak diantara kita  yang kurang memanfaatkan waktu bersama keluarga. Justru ketika ortu kita masih ada, yang terjadi adalah ketidak-akuran, bukan kebersamaan dalam ikatan kekerabatan. Ketika semuanya hilang, tak ada yang bisa dibanggakan untuk dikenang.
Sobat muda muslim, berbahagialah jika kita masih punya kedua orang tua. Bayangkan dengan teman-teman kita yang sudah tidak memiliki ortu. Ayah yang tidak tahu dimana, dan ibu yang entah masih hidup atau sudah meninggal. Mereka anak-anak jalanan yang hidup sebatang kara dan dibesarkan di lingkungan yang keras. Orang tua bagi kita  tidak saja sebagai status kita jelas, tapi sekaligus menjadikan kita pelindung. Merekalah yang akan membimbing kita, mengarahkan kita, dan juga memberi dukungan atas keputusan-keputusan yang berhak kita ambil. Ortu lah yang mencurahkan kasih sayangnya tanpa batas dan kesetiaan yang bertepi dalam mencintai kita dan merekalah orang yang pertama merasa bahagia ketika kita lahir. Itulah sebabnya, jika kita menyakiti hati ortu Allah akan membenci kita. Ibnu Umar berkata “Membuat kedua orangtua  menangis termasuk kedurhakaan dan dosa besar”.
Contoh orang-orang yang berbuat baik kepada orangtuanya antara lain; cerita tiga orang yang terjebak dalam gua, di antara mereka ada yang mengatakan: “Tidak ada cara yang mampu menyelamatkan kalian kecuali bertawassul dengan amal shalih kalian. Seorang di antara mereka berdo’a: “Ya Allah saya mempunyai dua orangtua yang lanjut usia dan saya sekeluarga tidak makan dan minum di malam hari sebelum mereka berdua, pada suatu saat saya pernah pergi jauh untuk suatu keperluan sehingga saya pulang terlambat dan sesampainya di rumah saya mendapatkan mereka berdua dalam keadaan tidur. Lalu saya memerah susu untuk malam itu, tetapi mereka berdua masih tetap tidur pulas, sementara saya tidak suka jika makan dan minum sebelum mereka. Akhirnya saya menunggu sambil memegang susu hingga mereka berdua ter-bangun, sampai fajar terbit mereka berdua baru bangun lalu meminum susu. Ya, Allah jika perbuatan yang telah aku kerjakan tersebut termasuk perbuatan ikhlas karena mencari wajahMu, maka hilangkanlah kesulitan kami dari batu besar ini, lalu batu itu pun bergeser dari mulut gua.”
Alangkah ruginya kita, kita yang sombong dan meremehkan ortu kita sejatinya kita tidak akan menjadi apa-apa tanpa mereka, kita yang kini merasa lebih pintar dari ortu kita sesungguhnya akan lemah tanpa kasih sayang mereka dan pertolongan dari Allah. seandainya tidak ada para ortu yang kehadirannya menjadi perantara Allah menciptakan kita, kita tidak akan lahir dan berguna seperti sekarang. Itu sebabnya, berbakti kepadanya adalah cara terbaik untuk menghargai kasihnya yang tak terbatas dan cintanya yang tak bertepi.
Jadi, selagi orangtua kita masih ada, jalinlah komunikasi yang sehat layaknya dengan sahabat kita. Tapi jika mereka sudah meninggalkan dunia ini, kita dapat menyambung komunikasi dengan mereka lewat doa. Itu adalah salah satu cara berbakti kepada ortu. Dari Abu Usaid Malik bin Rabi’ah As-Sa’idi berkata: “Ketika kami sedang duduk dekat Rasulullah, tiba-tiba datang seorang laki-laki dari (suku) Bani Salamah lalu berkata : ‘Wahai Rasulullah, apakah masih ada sesuatu yang aku dapat lakukan untuk berbakti kepada kedua orangtuaku setelah keduanya wafat. Beliau bersabda: ‘Ya, yaitu mendoakan keduanya, memintakan ampun untuk keduanya, menunaikan janji, menyambung persaudaraan yang tidak disambung kecuali karena keduanya, dan memuliakan kawan keduanya”. (Hadits Bukhori : 343).

Jangankan sudah meninggal, masih hidup saja kita pantas berdoa kepada kedua ortu kita. Allah SWT berfirman:
(QS al-Isra’ [17]: 24) وَاخْفِضْ لَهُمَا جَنَاحَ الذُّلِّ مِنَ الرَّحْمَةِ وَقُل رَّبِّ ارْحَمْهُمَا كَمَا رَبَّيَانِي صَغِيرًا    “Dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dengan penuh kesayangan dan ucapkanlah: “Wahai Tuhanku, kasihilah mereka keduanya, sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku waktu kecil”.
Kita akan merasa sangat rugi apabila kita tidak menghargai, mencintai, dan menyayangi kedua ortu kita. Allah SWT berfirman :
وَوَصَّيْنَا الإنْسَانَ بِوَالِدَيْهِ إِحْسَانًا حَمَلَتْهُ أُمُّهُ كُرْهًا وَوَضَعَتْهُ كُرْهًا وَحَمْلُهُ وَفِصَالُهُ ثَلاثُونَ شَهْرًا حَتَّى إِذَا بَلَغَ أَشُدَّهُ وَبَلَغَ أَرْبَعِينَ سَنَةً قَالَ رَبِّ أَوْزِعْنِي أَنْ أَشْكُرَ نِعْمَتَكَ الَّتِي أَنْعَمْتَ عَلَيَّ وَعَلَى وَالِدَيَّ وَأَنْ أَعْمَلَ صَالِحًا تَرْضَاهُ وَأَصْلِحْ لِي فِي ذُرِّيَّتِي إِنِّي تُبْتُ إِلَيْكَ وَإِنِّي مِنَ الْمُسْلِمِينَ
“Kami perintahkan kepada manusia supaya berbuat baik kepada dua orang ibu bapaknya, ibunya mengandungnya dengan susah payah, dan melahirkannya dengan susah payah (pula). Mengandungnya sampai menyapihnya adalah tiga puluh bulan, sehingga apabila dia telah dewasa dan umurnya sampai empat puluh tahun ia berdo`a: “Ya Tuhanku, tunjukilah aku untuk mensyukuri nikmat Engkau yang telah Engkau berikan kepadaku dan kepada ibu bapakku dan supaya aku dapat berbuat amal yang saleh yang Engkau ridhai; berilah kebaikan kepadaku dengan (memberi kebaikan) kepada anak cucuku. Sesungguhnya aku bertaubat kepada Engkau dan sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang berserah diri”. (QS al-Ahqaaf[46]:15)
Jadi, mulai sekarang, jangan sia-siakan anugerah terbesar dalam hidup kita. Berbahagialah jika kamu masih memiliki orang tua, karena waktu berbaktimu jadi lebih panjang. Curahkan cinta, kasih sayang, dan perhatian kepadanya dengan totalitas sebagai wujud bakti kita kepada mereka. Yakinlah, akan selalu ada hikmah di dalamnya.

0 komentar:

Posting Komentar